10.08.2013

Laporan Praktikum Sel Hewan Pada Semangka

 LAPORAN PRAKTIKUM SEL HEWAN
PADA SEMANGKA



Disusun Oleh:

                                 1. Annisaul Mukramina 
                                 2. Nurhandayani              
                                 3. Nining Yuliana           
                                 4. A. Vina Anggraeni
                                 5. Syahruddin


SMAN 4 BANTIMURUNG-MAROS
TAHUN PELAJARAN
2012/2013



BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar belakang

Sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unitpenyusun semua makhluk hidup.Tumbuhan tingkat tinggi tubuhnya tersusun oleh sejumlah sel, baik sel hidup maupun sel mati.Sel-sel hidup memiliki persamaan dan perbedaan dalam struktu dan fungsinya.Persamaannya adalah sel itu mempunyai dinding sel, terisi plasma yang terbungkus oleh membran plasma. Sedangkan perbedaannya terutama diakibatkan oleh lingkungan dan faktor genetik, yaitu akibat proses diferensiasi yang mengikuti proses pembelahan sel. Sel terkecil yang dikenal manusia ialah bakteri Mycoplasma dengan diameter 0,0001 sampai 0,001 mm, sedangkan salah satu sel tunggal yang bisa dilihat dengan mata telanjang ialah telur ayam yang belum dibuahi. Akan tetapi, sebagian besar sel berdiameter antara 1 sampai 100 µm (0,001–0,1 mm) sehingga hanya bisa dilihat dengan mikroskop.
Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel. Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal, atau disebut organisme uniseluler, misalnya bakteri dan ameba. Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhanhewan, dan manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing.Namun demikian, seluruh tubuh semua organisme berasal dari hasil pembelahan satu sel.
Sel-sel pada organisme multiseluler tidak akan bertahan lama jika masing-masing berdiri sendiri. Sel yang sama dikelompokkan menjadi jaringan, yang membangun organ dan kemudian sistem organ yang membentuk tubuh organisme tersebut. Contohnya, sel otot jantung membentuk jaringan otot jantung pada organ jantung yang merupakan bagian dari sistem organ peredaran darah pada tubuh manusia. Sementara itu, sel sendiri tersusun atas komponen-komponen yang disebut organel yaitu :

-Dinding sel, -Ribosom
-Sitoplasma,                               -Mitokondria
-Membran plasma                      -Plastida
-Retikulum endoplasma,             -Nukleus
-Badan golgi,                             -Badan mikro
-Vakuola, -Sferosom

Masing-masing organel memiliki struktur dan fungsi yang berbeda. Fotosintesis, metabolisme, pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan merupakan aktivitas sel-sel tumbuhan. Misalnya organel plastida yang berperan dalam fotosintesis tumbuhan.
Tumbuhan tingkat tinggi tubuhnya tersusun oleh sejumlah sel, baik sel hidup maupun sel mati. Sel-sel hidup memiliki persamaan dan perbedaan dalam struktur dan fungsinya. Persamaannya adalah sel itu mempunyai dinding sel, terisi plasma yang terbungkus oleh membran plasma. Sedangkan perbedaannya terutama diakibatkan oleh lingkungan dan faktor genetik, yaitu akibat proses diferensiasi yang mengikuti proses pembelahan serta pemahaman tentang sel tumbuhan di perlukan dalam bahasa fisiologi tumbuhan selanjutnya.



Pada makalah ini dijelaskan struktur dan fungsi masing-masing organel sel serta hubungan antar organel sehingga dapat bekerja sama membentuk sebuah system, kami ingin melakukan kegiatan praktikum biologi, semoga dalam kegiatan kami kali ini kami berhasil melaksanakannya.



1.2  Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah agar para praktikan dapat :
      1.Mengetahui bagian-bagian dari sel tumbuhan
      2.Mengetahui secara significant letak organel-organel pada sel tumbuhan
      3.Mengetahui fungsi organel-organel pada sel tumbuhan
      4.Mengetahui perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan








BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Kajian teori
Penemuan tentang sel memperoleh kemajuan sejalan dengan penemuan dan penyempurnaan mikroskop pada abad ke tujuh belas. Sehingga mikroskop sejak awal tidak dapat dipisahkan dengan sejarah penemuan sel, yang dijelaskan sebagai berikut:
·         Robert Hooke (pada tahun 1665) mengamati sel gabus dengan menggunakan mikroskop sederhana. Ternyata sel gabus tersebut tampak seperti ruangan-ruangan kecil. Maka, dipilihlah kata dari bahasa Latin yaitu cellula yang berarti kamar kecil untuk menamai objek yang ditemukannya itu.
·         Galileo Galilei (Awal Abad 17) dengan alat dua lensa menggambarkan struktur tipis dari mata serangga. Gallei sebenarnya bukan seorang biologiwan pertama yang mencatat hasil pengamatan biologi melalui mikroskop.
·         Robert Hook (1635-1703) melihat gambaran satu sayatan tipis gabus suatu kompertemen atau ruang-ruang disebut dengan nama Latin cellulae (ruangan kecil), asal mula nama sel.
·         Robert Brown (1733-1858) pada tahun 1`820 merancang lensa yang dapat lebih fokus untuk mengamati sel. Titik buram yang selalu ada pada sel telur, sel polen, sel dari jaringan anggrek yang sedang tumbuh. Titik buram disebut sebagai nukleus.
·         Lamarck (Tahun 1809) mengatakan bahwa pada organisme hidup sel mempunyai fungsi penting tertentu.
·         R.J.H Dutrochet (Tahun 1824) memperlihatkan bahwa hewan dan tumbuhan terdiri dari sel-sel dan sel-sel tersebut bersatu dengan kekuatan adhesi..
·         Rudolf VirchowTahun 1855 menyatakan bahwa semua sel berasal dari sel lain atau Omnis-cellula-e-celul.
Sel memiliki bagian utama, yaitu membran sel, inti sel, dan sitoplasma berbeda dengan sel tumbuhan adapun perbedaannya dapat kita lihat di bawah ini :

SEL HEWAN
SEL TUMBUHAN
Ukuran sel lebih besar daripada sel hewan
Ukuran sel lebih kecil daripada sel tumbuhan
Bentuknya tetap
Tidak memiliki bentuk yang tetap
Memiliki dinding sel
Tidak Memiliki dinding sel
Memiliki klorofil ( plastida )
Tidak Memiliki klorofil ( plastida )
Mempunyai Vakuola yang besar
Mempunyai vakuola tapi kecil
Tidak memiliki sentrosom
Memiliki sentrosom
Mempunyai inti sel
Mempunyai inti sel
Mempunyai sitoplasma
Mempunyai sitoplasma

Adapun Bagian sel dan Organel sel

                  
1. Dinding Sel

      Dinding sel merupakan salah satu ciri sel tumbuhan yang membedakannya dari sel hewan. Dinding ini melindungi sel tumbuhan, mempertahankan bentuknya, dan mencegah penghisapan air secara berlebihan. Pada tingkat keseluruhan tumbuhan, dinding yang kuat yang terbuat dari sel khusus mempertahankan tumbuhan agar tegak melawan gaya gravitasi.
Sel tumbuhan muda pertama-tama mensekresi dinding yang relatif tipis dan lentur yang disebut dinding sel primer. Di antara dinding-dinding primer sel-sel yang berdekatan terdapat lamela tengah, lapisan tipis yang banyak mengandung polisakarida lengket yang disebut pektin. Apabila selnya telah dewasa dan berhenti tumbuh, sel ini memperkuat dindingnya. Sebagian sel tumbuhan melakukan hal ini hanya dengan mensekresi substansi pengeras ke dalam dinding primernya. Sel lain menambahkan dinding sel sekunder di antara membran plasma dan dinding primer. Dinding sekunder ini, seringkali menumpuk menjadi beberapa lapisan berlamina, memiliki matriks kuat dan tahan lama yang sanggup memberi perlindungan dan dukungan.  (Campbell, 2002).

 Sel muda mula-mula membentuk dinding primer tipis, seringkali ada penambahan dinding sekunder yang lebih kuat di dalam dinding primer ketika pertumbuhan terhenti. Lamela tengah yang lengket melekatkan sel-sel yang berdekatan menjadi satu. Dengan demikian, partisi multilapis di antara sel-sel ini terdiri atas dinding penghubung yang masing-masing disekresikan oleh selnya sendiri (Campbell, 2002).
Dinding sel terdiri dari: lamela tengah, dinding primer dan dinding sekunder. Antara sel-sel yang berdekatan ada lamela tengah yang merekatkan antara dua dinding sei menjadi satu. Lamela tengah terutama terdiri dari Ca-pektat berupa gel. Dinding primer adalah lapisan yang terbentuk selama pembentangan, terdiri dari hemiselulosa, selulosa, pektin, lemak, dan protein. Dinding sekunder biasanya lebih tebal dari dinding primer terutama terdiri dari selulosa dan kadang-kadang lignin, merupakan lapisan yang ditambahkan setelah proses pembentangan dinding sel selesai.
Tidak  semua   bagian   dinding   sel   mengalami   penebalan   dan  terisi   plasma (plasmodesmata).  Dinding primer memilki sejumlah daerah penipisan yang disebut noktah. Daerah ini memiliki plasmodesmata dengan kerapatan tinggi. Plasmodesmata adalah jalinan  benang sitoplasma  tipis yang  menembus dinding-dinding  sel yang bersebelahan, menghubungkan protoplas sel yang berdampingan. Dengan demikian dinding    sel    menjadi    berlubang-lubang    yang    memungkinkan senyawa kimia melewatinya.
Dinding sel yang berbatasan langsung dengan udara luar sering dilapisi kutin dan suberin (kutikula). Lapisan ini tidak seluruhnya tertutup rapat sehingga masih memungkinkan senyawa kimia melewatinya. Dinding sel berfungsi untuk memberi kekuatan mekanik sehingga sel mempunyai bentuk tetap serta memberi perlindungan terhadap isi sel, dan karena sifat hidrofilnya dapat mengadakan imbibisi air serta meneruskan air dan senyawa yang larut di dalamnya ke protoplas (Hasnunidah, 2007)

      
     2.   Membran Plasma atau Membran sel

      Membran plasma berfungsi mengatur aliran zat -zat terlarut masuk dan keluar
sel, dan mengatur aliran air melalui osmosis. Membran plasma bersifat diferensial permeabel artinya dapat melalukan  senyawa  kimia tertentu dan tidak  melalukan senyawa lainnya.

Membran  plasma merupakan  lapisan  rangkap lipid dengan bagian: hidrofilik (suka air) molekul lipidnya berada di permukaan. Bagian lipofilik (suka lemak), molekul tersebut menghadap ke dalam lapisan rangkap sehingga menyebabkan adanya ruang yang terang. Molekul protein yang mencakup 50% bahan membran tenggelam di lapisan rangkap itu, dengan satu atau kedua ujung menonjol ke salah satu atau kedua permukaan membran. Kedua permukaan membran berbeda secara khas (Hasnunidah, 2007).

3. Nukleus
          Nukleus merupakan pusat kendali pada sel tumbuhan eukariotik. Nukleus mengendalikan seluruh fungsi sel dengan menentukan berbagai reaksi kimia dan juga struktur dan fungsi sel. Nukleus merupakan organel berbentuk bulat atau memanjang yang terbungkus selimut inti. Plasma nukleus (nukleoplasma) berbutir-butir merupakan sistem koloid, mengandung kromatin yang pada pembelahan sel berubah menjadi kromosom. Fungsi kromosom adalah membentuk m-RNA yang mengatur sintesis protein. Di dalam plasma nukleus juga terdapat nukleolus yang jumlahnya tiap sel khas untuk tiap jenis. Nukleolus itu padat, bentuknya tak beraturan, merupakan massa serat dan butiran, dan berwarna gelap. Fungsi nukleolus adalah untuk sintesis r-RNA dan ribosom (Hasnunidah, 2007).
Nukleus mengandung sebagian besar gen yang mengontrol sel eukariotik (sebagian gen terletak di dalam mitokondria dan kloroplas). Nukleus ini umumnya merupakan organel yang paling mencolok dalam sel eukariotik, rata-rata berdiameter 5 µm. Di dalam nukleus, DNA diorganisasikan bersama dengan protein menjadi materi yang disebut kromatin. Kromatin yang diberi warna tampak melalui mikroskop cahaya maupun mikros-kop elektron sebagai massa kabur. Sewaktu sel bersiap untuk membelah (bereproduksi), kromatin kusut yang berbentuk benang akan menggulung (memadat), menjadi cukup tebal untuk bisa dibedakan sebagai struktur terpisah yang disebut kromosom. Nukleus ini mengontrol sintesis protein dalam sitoplasma dengan cara mengirim mesenjer molekuler yang berbentuk RNA.  (Campbell, 2002).



4. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan bagian yang cair dalam sel. Khusus untuk cairan yang berada dalam inti sel dinamakan nukleoplasma. Fungsi utama kehidupan berlangsung di sitoplasma. Hampir semua kegiatan metabolisme berlangsung di dalam ruangan berisi cairan kental ini. Di dalam sitoplasma terdapat organel-oganel yang melayang-layang ( merupakan koloid, namun tidak homogen ) yang di sebut matriks.
Oganel-organel yang ada di dalam sel antara lain sebagai berikut.

5. Retikulum Endoplasma (ER = Endoplasmic Retikulum)
Pada banyak sel, ER menyerupai kantung kempis yang berlipat-lipat (disebut sisternae). ER membentuk sistem angkutan untuk berbagai macam molekul di dalam sel dan bahkan antar sel meialui plasmodesmata. Sejumlah ribosom sering berasosiasi dengan ER dalam hal sintesis protein. ER yang ditempeli ribosom disebut ER kasar. ER halus tak ber-ribosom dan berbentuk pipa (Hasnunidah, 2007).

6. Badan Golgi
Dengan mikroskop elektron, badan golgi (diktiosom) terlihat sebagai tumpukan piring pipih yang berongga di dalamnya (sisternae) dengan tepian yang menggelembung dan dikelilingi oleh benda bulat-bulat (vesikel). Badan Golgi berperan dalam pembentukan membran plasma dan mengangkut enzim yang harus dibuat dalam sel, yang akan menentukan reaksi kimia yang terjadi dan menentukan struktur dan fungsi sel (Hasnunidah, 2007).
7. Ribosom
Sintesis protein merupakan fungsi sel yang vital yang berlangsung di ribuan ribosom. Ribosom tersebar di sitoplasma atau bergabung dengan ER kasar di dalam sel, dan selalu di membran rangkap ER di sisi sitosol. Ribosom juga menempel di membran luar selimut inti di sisi sitosol. Ribosom nampak sebagai bintik hitam pada mikrograf elektron. Sering juga membentuk rantai seperti untaian, khususnya dalam pola spiral (terpilin). Struktur ini dinamakan poliribosom atau polisom. Dalam ribosom, informasi genetik dari mRNA diterjemahkan menjadi protein.
Ribosom terdiri dari subunit besar dan kecil yaitu rRNA dan protein. Setiap subunit disintesis di dalam nukleolus dan dikeluarkan melalui pori nukleus ke dalam sitoplasma.
Ribosom merupakan tempat sel membuat protein. Sel yang memiliki laju sintesis protein yang tinggi secara khusus memiliki jumlah ribosom yang sangat banyak. Ribosom bebas tersuspensi dalam sitosol, sementara ribosom terikat dilekatkan pada bagian luar jalinan membran yang disebut retikulum endoplasmik. Sebagian besar protein yang dibuat oleh ribosom bebas akan berfungsi di dalam sitosol; contohnya ialah enzim-enzim yang mengkatalisis proses metabolisme yang bertempat di dalam sitosol.

8. Mitokondria                                                              
Pada mikroskop cahaya, mitokondria terlihat seperti bulatan, batang atau kawat kecil yang beragam bentuk dan ukurannya. Terbungkus membran rangkap, permukaan luarnya berlubang-lubang sedang permukaan dalamnya membentuk tonjolan-tonjolan (kristae) yang masuk ke dalam stroma. Membran dalam membungkus matriks, dan banyak enzim yang mengendalikan berbagai tahap dalam respirasi sel khususnya dan metabolisme umumnya ditemukan di sana atau di dalam matriks. Mitokondria memiliki DNA dan ribosom kecil di dalam matriksnya, sehingga mampu mensintesis porteinnya sendiri (Hasnunidah, 2007).

9. Lisosom
Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH Fungsi utama lisosom adalah endositosis,fagositosis,danautofagi.
             Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal.
Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.
AutofagiProses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.
            Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).

10. Sentriol
Sentriol merupakan organel tak bermembran yang hanya ditemukan pada sel hewan. Organel ini berukuran kecil , jumlahnya sepasang dan letaknya dekat membrane inti dalam posisi tegak lurus antar keduanya. Organel ini akan memisah satu sama lain untuk membentuk gelendong pembelahan pada saat terjadi pembelahan sel. Sentorom merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang terjadi ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini akan bergerak ke bagian kutub-kutub sel yang sedang membelah. Pada siklus sel di tahapan interfase, terdapat fase S yang terdiri dari tahap duplikasi kromoseom, kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom.

Terdapat sejumlah fase tersendiri dalam duplikasi sentrosom, dimulai dengan G1 dimana sepasang sentriol akan terpisah sejauh beberapa mikrometer. Kemudian dilanjutkan dengan S, yaitu sentirol anak akan mulai terbentuk sehingga nanti akan menjadi dua pasang sentriol. Fase G2 merupakan tahapan ketika sentriol anak yang baru terbentuk tadi telah memanjang. Terakhir ialah fase M dimana sentriol bergerak ke kutub-kutub pembelahan dan berlekatan dengan mikrotubula yang tersusun atas benang-benang spindel.

11. Plastida
          Plastida adalah organel berbentuk lensa yang terdapat pada semua sel tumbuhan, diselimuti oleh sistem membran rangkap. Plastida mengandung DNA dan ribosom yang terbenam dalam matriks cair yang disebut stroma. Plastida terbentuk dari hasil pembelahan plastida terdahulu atau sebagai hasil diferensiasi proplastida. Plastida tak berwarna disebut leukoplas, contohnya: amiloplas yang mengandung butir-butir padi atau proteinoplas yang mengandung protein cadangan. Ada dua macam plastida berwarna, yaitu kloroplas yang mengandung klorofil dan berbagai pigmen yang menyertainya, dan kromoplas yang mengandung pigmen lain (karotenoid). Plastida terpenting adalah kloroplas, karena menjadi tempat berlangsungnya fotosintesis.
Kloroplas mengandung suatu sistem mebran yang bernama tilakoid, yang sering sambung-menyambung membentuk tumpukan membran yang disebut grana. Grana terbenam dalam stroma. Enzim yang mengendalikan fotosintesis terdapat di membran tilakoid dan di stroma (Hasnunidah, 2007).
 12. Vakuola
Badan khas di sel tumbuhan selain dinding sel dan plastida adalah vakuola. Vakuola mengerjakan beberapa fungsi. Bentuk dan ketegangan jaringan yang hanya memiliki dinding primer adalah akibat adanya air dan bahan terlarut yang menekan dari dalam vakuola. Tekanan tersebut timbul karena osmosis. Konsentrasi bahan terlarut di dalam vakuola cukup tinggi, termasuk garam-garam, molekul-molekul organik kecil, beberapa protein (enzim) dan molekul-molekul lainnya. Beberapa vakuola mengandung pigmen yang menimbulkan warna pada banyak bunga atau dauh. Pada beberapa bagian tumbuhan, vakuola dapat mengandung bahan-bahan yang mungkin berbahaya bagi sitoplasma.
Sel muda yang aktif membelah di titik tumbuh batang dan akar mempunyai vakuola sangat kecil. Sebagian besar terbentuk dari ER, lalu tumbuh bersama sel, mengambil air secara osmosis dan bergabung satu sama lain. Sel dewasa sering memiliki vakuola yang mengisi 80-90% atau lebih volume sel, dan protoplasmanya tersisiih hingga hanya berupa lapisan tipis di antara tonoplas dan plasmalemma. Beberapa sel yang aktif membelah juga dapat bervakuola besar (Hasnunidah, 2007).
13. Mikrotubulus
          Mikrotubulus adalah organel sel di dalam sitoplasma semua sel eukariot berupa silinder panjang yang berongga dengan diameter luar kira-kira 25 nm dan diameter  dalam 12 nm. Panjangnya  beragam dari beberapa nanometer sampai berapa micrometer.

14. Mikrofilamen
           Mikrofilamen atau filamen aktin adalah bagian kerangka sel ( sitoskeleton ) yang berupa batang padat berdiameter sekitar 7 nm dan tersusun atas protein aktin, yaitu suatu protein globular.

15. Peroksisom
          Peroksisom adalah organel yang terbungkus oleh membrane tunggal lipid dwilapis yang mengandung protein reseptor.





BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

 Praktikum biologi ini telah dilaksanakan pada hari Senin tangal 13 Agustus 2011 pukul 10.00-11.00 wita. Bertempat di Laboratorium IPA SMA Neg. 4 Bantimurung-Maros.
3.2  Alat dan Bahan
ALAT
-          Pisau
-          Gunting
-          Silet
BAHAN
-          Semangka
       Biji kacang panjang
-          Kacang panjang
       Paria
-          Kentang                               
      Tusuk gigi
-          Wortel  
      Kacang hijau
-          Jagung       
      Mentimun
-          Sabuk kelapa                          
      kacang camba

3.3 Prosedur Kerja
1.      Siapkan alat dan bahan sesuai kebutuhan.
2.      Potonglah semangka yang di bagi atas 2 bagian dengan menggunakan pisau.
3.      Gunakanlah 1 bagian dari semangka yang telah di belah sebagai alat praktikum dasar.
4.      Bentuklah bahan yang telah di siapkan dengan menggunkan pisau hingga menyerupai
organel-organel dari Sel tumbuhan.
5.      Rangkailah bahan-bahan yang telah di bentuk di atas semangka dengan memperhatikan letak organel-organel pada sel tumbuhan.
6.      Setelah semuanya telah di rangkai sedemikian rupa hingga meyurupai organel-organel
7.      pada sel  tumbuhan ambillah gambar dari hasil praktikum tersebut.




BAB  IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2  Hasil Pengamatan





4.2  Pembahasan
Setelah selesai melakukan praktikum meriplika organel-organel dari sel tumbuhan di atasdengan menggunakan media bahan dari sayur-sayuran seperti kacang panjang, PariaKentang,Wortel, Kacang hijau, Jagung, Mentimun, Sabuk kelapa dan kacang camba yang berperan mnyerupai organel-organel dari sel tumbuhan yaitu mikrovili, membran plasma, sentriol, peroksisom, ribosom, lisosom, mitokondria, rek, sitoplasma, nukleus, sitoskeleton, dan badan golgi, berikut penjelasannya :
Buah semangka di jadikan sebagai alat dasar dalam praktikum yang berperan sebagai sel Tumbuhan tempat mereplika sel itu sendiri.
Perhatikan gambar di atas pada :
·         Nomor 1. Menggunakan kacang panjang di bagi atas beberapa bagian sehingga berbentuk persegi panjang dan menempelkannya ke sisi depan semangka yang dihubungkan dengan tusuk gigi yang berperan sebagai mikrovili.
·         Nomor 2. Menggunakan kacang panjang yang dililitkan di bagian semangka paling luar hingga mencapai permukaan buah berwarna putih yang berperan sebagai membran plasma.
·         Nomor 3. Menggunakan wortel sebagai sentriol yang di bentuk sedemikian mirip dan diletakkan di bawah badan golgi.
·         Nomor 4.Menggunakan kacang hijau sebagai peroksisom yang tersebar di di seluruhsitoplasma
·         Nomor 5.Menggunakan jagung sebagai lisosom, besar jagung lebih besar di banding kacang hijau yang juga terdapat beberapa pada seluruh sitoplasma
·         Nomor 6. Menggunakan biji kacang panjang yang telah di belah atas dua bagian yang berperan sebagai ribosom dan terdapat bebas pada sitoplasma dan  melekat pada REK
·         Nomor 7. Menggunakan kacang camba yang bagian isinya telah dikeluarkan dan meriplikanya sedemkian mirip yang berperan sebagai mitokondria
·         Nomor 8. Menggunakan kacang panjang yang bagian isinya telah dikeluarkandan di bentuk sedemikian mirip yang berperan sebagai REK
·         Nomor 9.Kentang di bentuk  dan aplikasikan sebagai nukleus (inti sel)
·         Nomor 10. Wortel di bentuk yang berada di dalam nukleus berperan sebagai nukleolus.
·         Nomor11.Wortel di bentuk sehingga menyerupai huruf Y yang di aplikasikan sebagai reh
·         Nomor 12. Menggunakan semangka sebagai sitoplasma.
·         Nomor 13. Menggunakan sabuk kelapa yang di aplikasikan sebagai filamen aktin
·         Nomor 14. Menggunakan paria yang di bentuk sedemikian mirip dan di aplikasikan sebagai badan golgi.



Adapun fungsi dari setiap organel sel berikut adalah :

1.      Membran plasma: melindungi sel, mengatur keluar masuknya zat dan sebagai penerimarangsang dari luar
2.      Nukleus : pengendali seluruh aktifitas sel, pengatur pembelahan sel, dan pembawa informasigenetic.
3.      Sitoplasma : tempat berlangsungnya reaksi metabolisme sel.
4.      Ribosom : sebagai tempat sintesis protein.
5.      Retikulum endoplasma :
a.       menjadi tempat penyimpan kalsium
b.      memodifikasi protein yang di sintesiskan oleh ribosom untuk di salurkan ke kompleks golgi dan akhirnya dikeluarkan oleh sel.
c.       mensintesis lemak dan kolesterol.
d.      menetralkan racun ( detoksifikasi ). Misalnya RE yang ada di dalam sel-sel hati.
e.       transportasi molekul –molekul dan bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain.
6.      Mitokondria : sebagai tempat berlangsungnya fungsi respirasi sel makhluk  hidup dan pengasilenergy  berupa adenosina trifosfat pada lintasan katabolisme.
7.      Lisosom :
a.       melakukan hidrolisis makromolekul-makromolekul .
b.      menghancurkan sel-sel  yang tidak berfungsi lagi.
8.      Badan golgi :
a.       membentuk kantong-kantong ( vesikula) untuk sekresi, terutama pada sel-sel kelenjar.
b.      membentuk membran plasma.
c.       membentuk dinding sel tumbuhan.
d.      membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur  dan pembentukan lisosom.
9.      Sentrosom : sebagai kutub-kutub pembelahan sel secara mitosis atau meiosis dan hanya terdapat pada sel hewan.
   10 .  Plastida :
a.       leukoplas : sebagai penyimpan makanan amilum (amiloplas), minyak (elaioplas), dan  protein (aleuroplas).
b.      kloroplas : menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
c.       kromoplas : berwarna karna mengandung pigmen selain klorofil
n 11. Vakuola :
a.       Vakuola kontraktil  sebagai osmoregulator, yaitu pengatur  nilai osmotic sel atau ekskresi.
b.      Vakuola nonkontraktil berfungsi mencerna makanan  dan mengedarkan hasil pencernaan.
  
  12. mikrotubula :
a.       mengarahkan gerakan komponen-komponen sel.
b.      mempertahankan bentuk sel.
c.       membantu pembelahan sel secara mitosis.

   13. mikrofilamen : dalam pergerakan sel, sitoplasma,kontraksi otot, dan pembelahan sel.

  14. peroksisom : mengandung enzim katalase untuk mengurangi  senyawa beracun dan
                          mengubah lemak menjadi karbohidrat.



BAB V
PENUTUP

5.1 kesimpulan

Dari percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa:
1.      Sel Hewan memiliki dinding sel, plastida, lisosom,sentrosom,danpada hewan tertentu memiliki vakuola yang jumlahnya sedikit.
2.      Sel Tumbuhan memiliki dinding sel dan membran sel,umumnya memiliki plastida, tidak memiliki lisosom, tidak memiliki sentrosom, memiliki vakuola ukuran besar.

      5.2 Saran
1.  Pada kegiatan praktikum ini, sebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan di persiapkan terlebih dahulu, agar praktikan dapat berjalan dengan baik dan tidak terhambat.
2. Setiap pengamatan harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil yang maximal, dilakukan dengan pelan-pelan.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar